Takut akan hari kiamat, pasutri ini tega membunuh ketiga anaknya dan kemudia melakukan bunuh diri di rumah mereka pada September lalu. Penyelidikan terbaru menyimpulkan bahwa tindakan tak bertanggungjawab itu dilaksanakan karena pasangan suami istri itu takut menghadapi hari kiamat.
Pasutri bernama Benjamin dan Kristi Strack itu ditemukan tewas bersama tiga anak mereka; Benson 14, Emery 12 dan Zion 11, di dalam kamar terkunci di rumah mereka di Springville, Utah, Amerika Serikat. Kelimanya ditemukan tewas bertumpukan di atas tempat tidur oleh putra Kristri dari pernikahan sebelumnya yang berusia 18 tahun.
Polisi menyebutkan bahwa kerabat dan kawan-kawan korban mengatakan bahwa Benjamin dan Kristi sebelum bunuh diri mengaku ketakutan pada "kejahatan di dunia" dan "kiamat yang tertunda" dan ingin terhindar dari "azab yang akan datang." Selain itu, polisi juga menemukan surat yang ditulis salah satu korban yang berusia 14 tahun, Benson. Dalam surat itu Benson mengaku tahu dia akan segera tewas dan memberikan barang-barangnya pada seorang kawannya.
Barang-barang yang ditemukan lainnya adalah cangkir dengan cairan berwarna merah di dekat mereka, diduga obat yang membuat mereka overdosis. Ditemukan juga secangkir Pepsi serta botol kosong Methadone yang kemungkinan besar dipakai oleh Pasutri ini untuk mencampur semua obat dengan Pepsi agar mereka keracunan.
Selain itu Polisi juga menemukan surat lama antara Kristi Strack dan Dan Lafferty, seorang pembunuh yang divonis penjara seumur hidup. Lafferty adalah seorang pembunuh yang melakukan pembunuhan terhadap adik ipar dan anaknya yang berusia 15 bulan dengan alasan atas perintah Tuhan pada 2004.
<!--[if gte mso 9]><xml>